SINOPSIS Your Honor Episode 24 PART 3
Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
Kang Ho: “Siapa pelayan yang memberi Anda narkoba itu?!”
Hae Na: “Ji Chang Soo.”
Kang Ho: “Bisakah Anda menyebutkan nama orang-orang yang turut mengonsumsi narkoba bersama Anda hari itu?!”
Sang Cheol dan Jung Soo sangat khawatir, apalagi ketika Hae Na berkata, “Bisa.”
“Lee Ho Sung dari Grup Osung. Profesor Kang In Gyu dari Universitas Hankook. Lalu Choi Min Gook dari Rumah Sakit Choi,” kata Hae Na.
So Eun dan semua hadirin terkejut mendengar kesaksian itu.
Jung Soo mendadak merasa kepanasan. Ia panik. Sang Cheol lebih mampu menguasai dirinya.
“Kita akan rehat selama lima menit!” kata Kang Ho lalu meninggalkan Ruang Sidang.
Semua hadirin yang merupakan reporter juga ikut keluar dari Ruang Sidang dan memberikan laporan mereka kepada stasiunnya masing-masing.
“Park Hae Na mengubah kesaksiannya!” kata seorang reporter di ponselnya. Reporter lain menyebutkan tentang pesta narkoba dan minta artikel segera naik cetak. Ada pula yang menyebutkan nama-nama yang disebutkan Hae Na tadi.
So Eun menghampiri Kang Ho dan bertanya apa yang terjadi. “Sudah kubilang, ada yang tidak beres,” kata Kang Ho. So Eun bertanya bagaimana Kang Ho bisa tahu. “Penjahat bisa mendeteksi penjahat.”
Kang Ho: “Kenapa kau tidak tertawa?”
So Eun: “Orang itu… Orang yang disebut oleh terdakwa…”
Kang Ho: “Pewaris Rumah Sakit Choi, Choi Min Gook. Pemerkosa kakakmu.”
“Mereka orang yang sama?” tanya So Eun. Kang Ho mengangguk. So Eun mulai menangis.
Dari dalam Ruang Sidang, Hae Na bisa melihat para reporter langsung membuat berita baru tentang kasusnya. Ia terlihat lega.
Kang Ho bilang sekarang semuanya akan baik-baik dan media akan mengurus kelanjutannya. So Eun menggelengkan kepalanya. “Kenapa? Ini tidak akan berhasil?” tanya Kang Ho.
“Pasal 234 KUHAP. Pasal 234…” So Eun belum menyelesaikan kalimatnya, tapi seorang staf datang dan memberitahu kalau waktu rehat sudah selesai.
Kang Ho memulai kembali sidangnya dan bertanya apakah ada hal lain yang ingin Hae Na sampaikan, “Maafkan saya dan terima kasih,” kata Hae Na. Sang Cheol dan Jung Soo tidak berkutik. Kang Ho berterima kasih atas kebaikan Hae Na dan mempersilakannya duduk.
Kang Ho mengakhiri sidangnya, tapi ia belum bisa memutuskan tanggal putusan untuk kasus Hae Na. “Berdirilah,” ujarnya. Semua orang bingung karena tidak tahu siapa yang Kang Ho maksud.
“Saya?” tanya So Eun bingung. Kang Ho mempersilakannya berdiri dan mengizinkannya untuk bicara. Ia meminta So Eun menjelaskan apa isi Pasal 234 KUHAP. “Baik, Yang Mulia.”
“Pasal 234 KUHAP paragraf satu: ‘Jika seseorang menyatakan adanya tindakan kriminal, barang siapa yang mendengar pernyataan itu bisa melaporkannya. Namun, jika pegawai negeri yang bertugas mendengar pernyataan adanya tindakan kriminal, mereka harus melaporkan tindakan kriminal itu.’,” jelas So Eun.
Kang Ho bertanya bagaimana cara melaporkan hal tersebut. So Eun menjawab, “Menurut Pasal 237, mereka harus menyerahkannya dalam bentuk tulisan atau melaporkannya secara verbal kepada Kejaksaan atau petugas Kepolisian Yudisial.”
Kang Ho berterima kasih atas penjelasan So Eun dan mempersilakannya duduk kembali. “Semua yang ada di ruangan ini mendengar pernyataan tadi. Kita tidak perlu menulis apapun. Kita bisa menggugat secara verbal,” kata Kang Ho kepada semua orang.
Ia lalu melihat ke arah Jung Soo dan berkata, “Kejaksaan! Dengarkan! Berdasarkan kesaksian Park Hae Na, saya ingin melaporkan pegawai bar Ji Chang Soo, dan pemiliknya Min Goo Nam, atas perintangan penegakan hukum.”
Sang Cheol hanya bisa berdiam diri.
“Tidak hanya itu! Saya melaporkan Lee Ho Sung dari Grup Osung, Profesor Kang In Gyu dari Universitas Hankook, dan Choi Min Gook dari Rumah Sakit Choi, atas kepemilikan dan penggunaan narkoba serta perintangan penegakan hukum!” kata Kang Ho.
“Orang yang melaporkan mereka adalah… Hakim Han Soo Ho,” lanjut Kang Ho.
Jung Soo menghela napas menahan kesal, sedangkan Hae Na menunduk pasrah atas keputusan yang ia buat.
Kang Ho: “Jawab saya. Kejaksaan! Jawab saya.”
Jung Soo: “Laporan kejahatan mereka telah diterima.”
“SIdang dibubarkan,” kata Kang Ho lalu meninggalkan kursinya. So Eun merasa terharu. Kang Ho melihat ke arah So Eun dan hadirin, lalu membungkukkan badannya.
Jung Soo terlihat sangat marah.
Kedua staf Kang Ho berpamitan untuk kembali ke ruang kerja mereka. Kang Ho mengiyakan sambil tersenyum puas. So Eun pun menyusul keluar dari Ruang Sidang.
“Kau menghafal Pasal KUHAP, ya?” tanya Kang Ho. So Eun mengangguk. “Maksudmu kita harus menangkap mereka setidaknya seperti ini, bukan?” So Eun mengangguk lagi. “Hakim sedang bicara. Beraninya pemagang hanya mengangguk.”
“Aku… Aku tahu sikapku ini tidak sopan, tapi ada sesuatu yang ingin kulakukan pada Anda,” kata So Eun. Kang Ho mempersilakannya. “Anda akan bilang aku tidak sopan.” Kang Ho menyindir bahwa So Eun tidak pernah takut dibilang tidak sopan.
So Eun merangkul Kang Ho dengan akrab. “Anda benar-benar keren, Hakim Han,” ujarnya. Ia lalu melepaskan tangannya, tapi Kang Ho sekarang yang merangkul So Eun.
“Lakukan dengan benar. Kaki kiri atau kanan?” kata Kang Ho. So Eun bilang yang mana saja tidak masalah. “Ayo!” Mereka lalu melangkah bersama dengan bahagia.
