Sinopsis About is Love Episode 17 - 3
Sinopsis About is Love Episode 17 - 3
Zhou Shi dan Ning Fei cepat-cepat melepaskan diri dengan canggung. Zhou Shi ingat gaun itu, yang Fei Fei pakai buat pemotretan terakhir kali itu kan? Dia mau memakai gaun ini buat ke mana?
Hah? Qiu Jing heran, perlu banget dandan seheboh ini cuma untuk menghadiri reuni? Ya iya dong, reuni itu kayak ajang pamer. Pamer pekerjaan, pamer kekasih atau keluarga, bahkan mungkin nantinya mereka akan pamer anak.
"Terus apa yang mau kau pamerkan?"
"Aku? Diriku sendiri."
"Terus kau dandan kayak gini dan pergi sendiri?"
"Tidak lah. Tentu saja aku akan bawa partner pria. Jika tidak begitu, maka tak peduli sebagus apapun penampilanku, mereka pasti akan menertawakanku."
Senyum Ning Fei kontan pudar mendengarnya. Tapi kemudian Qiu Jing dan Zhou Shi menyarankan Fei Fei untuk membawa Xiao Fei saja. Dia cowok paling ganteng di lingkungan mereka ini, membawanya tidak akan bikin malu. Bagaimana, apa Ning Fei bersedia.
Jelas bersedia, dengan senang hati malah. Tapi Fei Fei dengan cepat menghancurkan hatinya dengan mengklaim kalau dia tidak akan membawa Ning Fei, dia sudah punya partner pria... yang tak lain tak bukan adalah He Wei.
Zhou Shi yang cemas, buru-buru keluar mencari Ning Fei dan menemukannya duduk di depan. Ada apa sebenarnya dengan Ning Fei?
"He Wei itu sangat jahat."
"Kudengar dari Fei Fei kalau kau mengenalnya dengan baik?"
Ning Fei membenarkan. Dulu waktu dia masih kecil, He Wei suka sekali membuli Wei Qing, He Wei bahkan menyuruhnya untuk ikutan membuli Wei Qing.
"Terus apa kau sudah memberitahu Fei Fei?"
"Dia tidak mau dengar."
Oh, Zhou Shi mengerti. Jadi Ning Fei marah karena itu? Sudahlah, jangan marah. Zhou Shi janji akan mencoba bicara pada Fei Fei kalau ada waktu nanti. Bisakah Ning Fei membantunya melepaskan kalung ini dulu?
Ning Fei menjelaskan kalau passcode nitu palsu, sebenarnya ada pengait kecil di sebelahnya. Hah? Zhou Shi tambah heran, bagaimana bisa Ning Fei mengetahuinya?
"Aku... barusan melihatnya." Bohong Ning Fei.
Zhou Shi mengembalikan kalung itu keesokan harinya sambil nyerocos tentang passcode palsu kalung itu seolah dia mengetahui masalah itu dengan kemampuannya sendiri.
"Ternyata kau tidak sebodoh yang kupikir yah."
Tapi kemudian Wei Qing sengaja memakaikan kalung itu lagi ke Zhou Shi. Wei Qing kan sudah bilang kalau sore nanti, Zhou Shi harus ikut dengannya ke pesta.
"Aku jadi pajangan lagi?"
"Kau bukan pajangan kali ini, tapi pengawal."
"Maksudnya?"
Ada beberapa peraturan yang harus Zhou Shi jalankan. Pertama, Zhou Shi harus berada dalam jarak satu meter darinya. Kedua, Zhou Shi tidak boleh membiarkan siapapun, baik pria maupun wanita, mendekat padanya dalam jarak setengah meter. Ketiga dan paling penting, Zhou Shi tidak boleh membiarkan siapapun menyentuhnya.
"Kenapa?"
"Kau tidak perlu tahu kenapa, lakukan saja."
Aneh, perasaan Wei Qing tidak punya masalah sebanyak itu saat terakhir kali dia menemani Wei Qing ke pesta. Soalnya pesta yang terakhir kali itu pesta besar. Ada banyak ruang bagi Wei Qing untuk jaga jarak dengan orang lain.
Sedangkan pesta yang kali ini lebih kecil dan mungkin akan ada orang-orang rese. Pokoknya tugasnya Zhou Shi adalah menjadi tameng untuk memblokade orang-orang itu.
Dan bahkan sebelum Zhou Shi sempat protes apapun lagi, Wei Qing langsung saja menggenggam tangannya dan menyeretnya pergi. Ran Yu jelas kesal melihat mereka pergi bersama. Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba dia mendapat telepon dari He Wei. Hmm, kayaknya He Wei punya rencana licik nih.
Tapi ujung-ujungnya dia malah lebay banget dalam menjalankan tugas pengawalannya. Dia benar-benar memagari Wei Qing dari siapapun dengan gaya alay, biarpun orang-orang itu cuma lewat.
Bahkan saat Xue Zi hendak menyalami Wei Qing, Zhou Shi langsung maju dan menyalaminya sendiri padahal Wei Qing sebenarnya juga ingin menyalami Xue Zi karena dia pakai sarung tangan.
Saat Wei Qing berniat mau menyalami Xue Zi, Zhou Shi lagi-lagi salah paham dan bergerak cepat menangkap tangan Xue Zi pura-pura mengagumi tangan indah dan cincinnya Xue Zi.
Yah sudah, Zhou Shi akhirnya bisa bebas menikmati hidangan yang tersedia. Tapi tepat saat itu juga, dia malah melihat He Wei lagi ngobrol sama seorang cewek. Kok dia ada di sini dan bukannya pergi ke reuninya Fei Fei?
"Apa Nona Xue pikir dengan mengakusisi Yun Ma art itu artinya segalanya sudah selesai?"
"Maksudmu, segalanya mungkin bisa berubah?"
"Jika aku menyebar berita tentang kolaborasi antara perusahaan Snow dan Yun Ma demi menaikkan harga saham, maka kau tidak akan bisa membelinya dengan harga terendah."
Dan lagi, jika Wei Qing mengundang beberapa perusahaan lain untuk mendapatkan saham-saham itu, maka Xue Zi pastinya harus meningkatkan dana untuk mengakusisi Yun Ma art. Wei Qing akan melakukan apapun untuk membuat Xue Zi tidak bisa mengakusisi Yun Ma art dengan mudh.
"Kalau begitu, kenapa tidak kau lakukan saja semua itu, Direktur Wei?" Tantang Xue Zi.
"Karena kau, Nona Xue. Aku sungguh-sungguh menghargaimu, Nona Xue. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan cara yang bisa memuaskan kedua belah pihak. Bagaimana pendapatmu?"
"Sudah kubilang, dibanding keuntungan, aku lebih peduli dengan orangnya. Jika orangnya bisa memuaskanku, maka segalanya bisa di-diskusikan dengan mudah."
Dia bahkan langsung mencoba menggoda Wei Qing dengan membelai tangannya lalu melepas sarung tangannya dan menggenggam tangannya tanpa menyadari ketidaknyamanan Wei Qing.
Tapi Wei Qing tetap bertahan seolah sentuhan Xue Zi bukan masalah besar baginya dan mengikuti permainan Xue Zi. Tapi tiba-tiba saja Ran Yu muncul... yang kemudian diikuti kemunculan mantan-mantannya Wei Qing yang jumlahnya puluhan wanita yang jelas saja membuat Wei Qing panik.
He Wei malah sudah lupa saking fokusnya dengan Wei Qing. Lagian kan itu cuma reuni, pertunjukkan di sini jauh lebih bagus.
Jelas saja Zhou Shi kesal. Dia harus secepatnya ngasih tahu Fei Fei nih, dia bahkan langsung keluar tanpa menyadari Wei Qing yang sedang panik melarikan diri dari para mantannya.
Bersambung ke episode 18