SINOPSIS Your Honor Episode 30 PART 3

⇉ Download SINOPSIS Your Honor Episode 30 PART 3 Now! ⇇

Penulis Sinopsis: Cristal

All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

Baca Juga

Malam harinya, Kang Ho bertanya tentang So Eun pada Ma Ryong. “Dia hanya melihat kakaknya dari kejauhan,” kata Ma Ryong. Kang Ho tidak percaya karena So Eun sudah bertahun-tahun mencari kakaknya.

“Dia tidak tahu situasi kakaknya. Jika dia mempunya seorang putri, dia pasti juga mempunyai suami. Jika dia mendadak muncul, suaminya tidak akan tahu bahwa dia adiknya. Lalu, apa yang akan terjadi? Dia akan tahu bahwa istrinya telah diperkosa dan minggat,” kata Ma Ryong.

Kang Ho masih tidak percaya dan bertanya apa yang So Eun katakan tentang pertemuan dengan kakaknya.

“Kakakku terlihat sangat bahagia. Aku tidak bisa mendekatinya. Aku takut dia teringat masa lalu,” kata So Eun pada Ma Ryong siang tadi.

Kang Ho beranjak dari kursinya. “Kau mau ke mana?” tanya Ma Ryong. Kang Ho bilang ia akan ke rumah Ji Yeon. “Kenapa kau ke sana?”

“Untuk bertanya apa dia tidak senang bersama adiknya,” kata Kang Ho. Ma Ryong mengingatkan bahwa Kang Ho bukan keluarga mereka, jadi tidak sepatutnya ikut campur. Ia yakin situasi akan berjalan dengan semestinya dalam beberapa hari atau bulan kedepan. “Dalam kurun waktu itu, perasaan So Eun akan hancur!”

Ma Ryong: “So Eun? Dia hakim pemagang yang bekerja untuk kakakmu.”

Kang Ho: “Ya.”

Ma Ryong: “Kau mencarinya karena kakakmu memintanya.”

Kang Ho: “Ya.”

Ma Ryong: “Dia wanita yang kau cintai?”

Kang Ho: “Tidak lagi.”

Ma Ryong: “Syukurlah kau tidak mungkin mencintai dia. Dia calon hakim dank au memiliki 5 riwayat kriminal. Haruskah aku menyebutkan istilah awam? Dia adalah ratu dan kau hanya tumupukan kotoran. Seperti itulah.”

“Benar. Aku tahu itulah aku. Aku akan kembali,” kata Kang Ho lalu pergi.

Di rumahnya, So Eun melihat foto kakaknya lagi.

Keesokan harinya, langkah So Eun terhenti karena melihat ada Kang Ho di hadapannya. Ia mengabaikannya dan Kang Ho mengejarnya.

“So Eun,” panggil Kang Ho. So Eun menyuruhnya pergi. “Kakakmu juga ingin bertemu denganmu.” So Eun menoleh. “Ayo.” Kang Ho menggandeng tangannya, tapi So Eun melepaskannya.

So Eun sekarang tahu kalau Kang Ho-lah yang menemukan kakaknya. Kang Ho mengiyakan. “Kenapa? Kau ingin tahu seberapa baik kabarnya setelah menghancurkan hidupnya?” tanya So Eun.

“Ayo,” ajak Kang Ho lagi. So Eun meminta Kang Ho tidak ikut campur. Ia bilang akan pergi sendiri jika menginginkannya. Ia juga bilang kalau Kang Ho tidak berhak membuntuti kakaknya. “Aku masih ingat hari saat aku meniup lilin-lilin itu.”

“Aku berharap kau bisa menemukan kakakmu. Aku hanya punya satu permintaan dan itulah permintaannya,” kata Kang Ho.

“Hanya itu pula permintaan yang bisa kita wujudkan. Kau tahu kenapa? Kau tahu kenapa aku bersaksi untuk kasus itu? Kau tahu alasanku melakukan itu kepadamu?” tanya Kang Ho lalu memberikan selembar kertas kepada So Eun.

“Aku menulis alasannya di sini. Bacalah ini nanti. Mulai sekarang, aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi. Maka tolong dengarkan aku sekali saja,” kata Kang Ho dengan tangan gemetar.

So Eun tetap menolak. Kang Ho bilang saat menolak sesuatu, mereka harus tetap memikirkan perasaan orang lain.

Kang Ho menaruh kertasnya di dalam tas So Eun, lalu menggandengnya pergi.

Di dalam taksi, mereka berdua duduk bersebelahan tanpa bicara sama sekali.

“Temuilah kakakmu,” kata Kang Ho setelah mereka sampai tempat tujuan. So Eun bilang ia percaya bahwa Kang Ho tidak akan menemuinya lagi setelah ini. “Pergilah. Aku akan pergi sekarang.”