SINOPSIS Your Honor Episode 31 PART 3

Download SINOPSIS Your Honor Episode 31 PART 3 Now!


Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

Kang Ho sedang memasak sat mendengar keributan di area makan.


Mantan suami Hong Ran datang lagi dan meminta bantuan karena Hong Ran sekarang sudah sukses, dan dulu dialah yang membantu Hong Ran. “Kamu benar,” kata Ma Ryong.


“Benar bagaimana?!” protes Hong Ran pada Ma Ryong. Ia lalu bicara pada mantan suaminya, “Meminta uang dari mantan istrimu adalah hal yang benar?!” Ma Ryong meralat ucapannya. Mantan suami Hong Ran lalu memukul wajah Ma Ryong.


“Kenapa memukul orang yang tidak bersalah?!” kata Hong Ran khawatir. “Pergilah sebelum kupanggil Polisi!” Ia memukul bahu mantan suaminya.


Si mantan suami malah menendang kursi yang ada di dekatnya dan menyuruh Hong Ran memanggil Polisi. “Kita cari tahu siapa yang disalahkan saat kau memanggil Polisi,” ancamnya. Kang Ho keluar dari dapur.


Ma Ryong mengajak mantan suami Hong Ran keluar, sedangkan Hong Ran akan menghubungi Polisi melalui ponselnya. “Jangan coba-coba ikut campur,” kata mantan suami dan akan memukul lagi.


Tapi, Kang Ho datang dan mengunci lengan mantan suami Hong Ran yang kemudian berteriak kesakiran. “Haruskah kupatahkah pergelangan tanganmu atau lenganmu?” ancam Kang Ho.


Ma Ryong: “Han Kang Ho, apa yang kau lakukan?!”
Kang Ho: “Pilih, pergelangan tangan atau lenganmu?!”
Ma Ryong: “Han Kang Ho!”


Kang Ho kesal dan melepaskan tangannya. Mantan suami Hong Ran masih meringis kesakitan.


Di luar, mantan suami Hong Ran mendorong dahi Ma Ryong dengan jarinya. Ia bilang restoran Hong Ran itu kecil, tapi sudah membuatnya kehabisan kata-kata. Ia meminta Ma Ryong menyuruh Kang Ho keluar. “Aku akan memarahinya, jangan khawatir,” kata Ma Ryong sambil tersenyum.


“Aku korban di sini. Kenapa harus kau yang memarahinya? Dulu aku juga berkecukupan. Suruh bocah itu keluar. Panggil! Kau tidak mau?!” kata mantan suami Hong Ran.


“Aku datang…” kata Kang Ho. Mantan suami Hong Ran melarangnya ikut campur saat orang dewasa sedang bicara. Ia menyuruh Kang Ho kembali ke dalam.


Ma Ryong: “Kubilang jangan keluar.”
Kang Ho: “Kenapa kau sangat baik kepada orang yang berusaha memeras mantan istri? Itu tidak bisa kubiarkan.”
Ma Ryong: “Pikirmu mudah melakukan itu?”


“Tamatlah riwayatmu hari ini,” kata Kang Ho kepada mantan suami Hong Ran. Ia lalu membuka paksa kaos yang dipakai Ma Ryong.


“Kenapa? Apa yang kau lakukan? Hei, hentikan,” kata Ma Ryong. Kang Ho akhrinya berhasil melepaskan kaos Ma Ryong dan menunjukkan tato yang ada di punggungnya.


Mantan suami Hong Ran ketakutan.


“Kau tahu siapa dia?” tanya Kang Ho. Mantan suami Hong Ran bilang Ma Ryong adalah pegawai di sebuah restoran kecil, tapi ia sendiri tidak yakin. “Jika tidak tahu, carilah Belalang Dangjin di internet sekarang.” Mantan suami Hong Ran mengambil ponselnya dengan gugup.


Ma Ryong protes karena Kang Ho menyinggung sesuatu dari masa lalu seperti itu. Kang Ho bertanya apa mantan suami Hong Ran sudah menemukannya.


“Aku berusaha… tapi… aku kehabisan kuota,” kata mantan suami Hong Ran lalu mengocok ponselnya. Kang Ho bertanya lagi apakah sudah ditemukan. “Tidak bisa kutemukan.” Kang Ho mengulangi pertanyannya. “Katanya tidak ada hasil pencarian.”


“Itulah dia,” kata Kang Ho sambil menunjuk Ma Ryong. “Dia menyingkirkan orang secara diam-diam, maka tidak bisa ditemukan secara online. Kau ingin dia menunjukkan bagaimana kejahatan sebenarnya?”


Ma Ryong melarang Kang Ho mengancam karena itu juga bagian dari kejahatan. Mantan suami Hong Ran semakin ketakutan. “Ini bukan mengancam, tapi berdamai,” kata Kang Ho.


Kang Ho menunjukkan tato di lengannya dan membuat mantan suami Hong Ran semakin gugup. Mantan suami Hong Ran berusaha menghindari melihat tato itu.


“Kalau tidak mau berakhir di daftar orang hilang, jangan pernah muncul lagi di sekitar sini. Kumohon kepadamu,” kata Kang Ho. Kang Ho membungkukkan kepalanya dan mantan suami Hong Ran membalasnya.


Mantan suami: “Baiklah.”
Kang Ho: “Kumohon kepadamu!”
Mantan suami: “Baiklah.”


Kang Ho lalu mengembalikan kaosnya kepada Ma Ryong. “Pakai dan kembalilah ke dalam. Jika masuk seperti itu, bos akan takut,” kata Kang Ho. Ia lalu bicara pada mantan suami Hong Ran, “Aku akan hidup dengan baik!”


Kang Ho membungkukkan badannya lagi dan mantan suami Hong Ran melakukan hal yang sama. Mantan suami Hong Ran baru bisa menarik napas lega setelah Kang Ho pergi. Ia kemudian menjauh saat Ma Ryong mendekatinya.

“Mari bersalaman,” kata Ma Ryong. Dengan takut-takut, mantan suami Hong Ran mengulurkan tangannya. “Kau bersama Hong Ran di saat yang paling sulit untuknya. Aku selalu bersyukur untuk itu.”


Mantan suami: “TIdak, maafkan aku.”
Ma Ryong: “Aku akan berutang padamu untuk seumur hidupku.”
Mantan suami: “Tidak perlu. Terima kasih.”


Ma Ryong mengajaknya makan dulu sebelum pergi. “Tidak. Semoga harimu menyenangkan. Aku akan pergi,” kata mantan suami Hong Ran lalu membungkukkan badannya dan buru-buru pergi.


Di dalam restoran, Hong Ran sedang merapikan bekas alat-alat makan sambil menangis. Ma Ryong datang dan memperhatikannya. Kang Ho melihat mereka dari luar jendela.


Ma Ryong mengambil lap dari tangan Hong Ran, lalu mengelap mejanya. Ia lalu mengambil alat makan itu sambil tersenyum dan membawanya masuk.


“Hffft…” gumam Kang Ho.


Malam harinya di sebuah restoran, Kang Ho mengatakan bahwa sok jual mahal memang tidak mengenal usia dan kebangsaan. Ia merasa Hong Ran terlalu berlebihan untuk wanita seusianya.


“Apa maksudmu? Aku masih muda,” kata Hong Ran. Ma Ryong tertawa dan bilang kalau Hong Ran itu sudah tua. Hong Ran tampak kesal.


Kang Ho bilang ia merasa masalahnya ada pada Ma Ryong. “Kau tahu apa soal cinta di antara kami orang dewasa?!” kata Ma Ryong. Hong Ran bertanya apa Ma Ryong tahu apa itu cinta. “Jika harus menulis novel cinta, aku akan menulis epos berseri dengan 12 buku.”


Hong Ran bilang jika punya waktu menulis novel, sebaiknya Ma Ryong gunakan untuk mengelap meja. “Masalahnya juga ada padamu,” kata Kang Ho. Hong Ran menanyakan alasannya. “Aku hanya cemburu. Saat melihat kalian berdua, aku benar-benar cemburu. Tampaknya kalian berdua benar-benar saling mencintai.”


“Tuan Han… Kau kuperlakukan dengan baik, karena kau menyumbang banyak untuk restoranku, tapi kau bicara omong kosong. Untuk apa aku mencintai seseorang seperti dia?” protes Hong Ran. Ma Ryong tersenyum.


Ma Ryong meminta Hong Ran mendefinisikan orang seperti apa dirinya itu. Hong Ran bilang butuh lebih dari seumur hidupnya untuk membicarakan kesalahan Ma Ryong. Mereka mulai bertengkar. Ma Ryong bilang ia akan mendengarkannya seumur hidupnya. Hong Ran melarangnya mengganggu kehidupan pribadinya.


Ma Ryong: “Lantas, haruskah aku melamarmu supaya jelas?!”
Hong Ran: “Astaga. Tidak bisa dipercaya. Untuk apa kau melamarku?! Kenapa aku harus menikahimu?!”


Kang Ho menggeleng-gelengkan kepalanya dan memilih pergi. Ma Ryong bilang tidak ada sesuatu yang mencegah mereka. Hong Ran bilang tidak ada alasan baik untuk menikahi Ma Ryong.


Ma Ryong: “Aku mengatakan ini karena ada alasan!”
Hong Ran: “Apa alasannya! Alasan baik apa yang kau miliki?!”


Nada suara Ma Ryong melembut. Ia bilang selama ini sering melukai hati Hong Ran. Seumur hidupnya, ia tidak akan bisa menebus kesalahannya, tapi ia akan berusaha memperbaikinya demi Hong Ran. Ia bilang ia hidup demi alasan itu, meski Hong Ran mungkin tidak tahu.


Hong Ran bilang ia tahu itu, tapi ia tidak suka mengetahuinya karena itu menakutinya.


“Jika tidak ada lagi… ayo menikah,” kata Ma Ryong. Hong Ran tercekat dan meminum minumannya. Ma Ryong mengambil sebuah kotak perhiasan dari kantong celananya.


“Aku melamarmu secara resmi,” kata Ma Ryong sambil menunjukkan sebuah cincin.


Hong Ran mengambil cincin itu. “Ini cukup romantis. Sungguh,” ujarnya.


Kebahagian mereka sepertinya berbanding terbalik dengan Kang Ho yang melangkah keluar dari restoran karena cemburu pada mereka.



Download SINOPSIS Your Honor Episode 31 PART 3

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel