SINOPSIS Your Honor Episode 32 PART 2

Download SINOPSIS Your Honor Episode 32 PART 2 Now!


Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

Di kantor, So Eun menunjukkan surat panggilannya sebagai terdakwa. Ia meminta maaf karena sudah membuat atasannya khawatir.


“Kau sebaiknya menghentikan penelitianmu untuk sementara waktu,” kata atasannya. So Eun bilang ia mengisi laporannya berdasarkan apa yang terjadi. Ia bilang jaksa tidak menyelidiki dengan benar dan pelaku malah dibebaskan dari gugatan.


So Eun bilang akibatnya ia disidik karena tuduhan palsu. Atasan bilang Kepala Jaksa akan menjadi saksi. Ia bilang melihat siapa saksinya, ia merasa tidak berdasar jika So Eun tidak bersalah. “Kemungkinan kecil, aku bersalah. Tapi aku tidak bersalah sampai persidangan berakhir,” kata So Eun.


So Eun bilang jika ia disuruh libur bekerja karena menjalani persidangan adalah perlakuan tidak adil. Atasan bilang tugas mereka adalah mempelajari hukum, jadi tidak boleh ada setitik kotoran pun pada nama mereka.


“Jika kau dalam masa sidang, setidaknya tahu diri dan hentikan dulu penelitianmu,” kata atasan. So Eun bilang ia tidak bersalah. “Kau bisa melanjutkan posisimu  Sebelum sidang berakhir, jangan datang ke kantor peneliti yudisial dan renungkan tindakanmu.”


So Eun merapikan barang-barang pribadi dari meja kerjanya. Ia juga menyimpan identitas penelitinya. Ia lalu membawa kotaknya pergi.


Sidang So Eun akhirnya digelar. Jaksa menyampaikan bahwa saat magang di kantor Kejaksaan, So Eun mengajukan keluhan atas pelecehan seksual. Ia juga menyebutkan tentang rekaman So Eun saat kejadian.


Kang Ho hadir di antara hadirin dan tampak khawatir.


Jaksa: “Saat diminta memutar rekaman itu, Anda tiba-tiba menarik keluhan itu dan meminta maaf kepadanya di tempat.”
So Eun: “Benar.”
Jaksa: “Anda masih menyimpan rekamannya?”


“Kini sudah tidak ada,” kata So Eun. Jaksa mengakhiri pertanyannya dan So Eun kembali ke kursi terdakwa di sebelah pengacaranya.


Hakim mempersilakan jaksa untuk mengajukan tuntutan. Jaksa bilang So Eun menarik keluhannya saat barang bukti menentangnya, tapi saat tidak ada barang bukti, So Eun seenaknya mengeluhkan pelecehan seksual dan menyiksa Jung Soo yang ia sebut sebagai korban.


“Sebagai petugas hukum yang dipilih sebagai peneliti yudisial, tindakan jahat menggunakan hukum sebagai senjatanya untuk menyerang orang lain membuat saya berpikir bahwa dia harus dihukum berat!” kata Jaksa.


So Eun dan Kang Ho tampak pasrah. “Kami meminta Yang Mulia memberi dia hukuman tiga tahun kurungan penjara,” lanjut Jaksa.


So Eun dan semua hadirin tampak terkejut. Hakim lalu mempersilakan So Eun untuk menyampaikan kalimat penutupnya.


“Seseorang yang saya kenal pernah bilang bahwa ada orang-orang yang mempermainkan sistem hukum. Saat itu, saya tidak memahami maksudnya. Orang itu juga bilang ingin membalas dendam pada sistem hukum kita. Saya juga tidak memahami maksud dari hal itu,” kata So Eun.


“Setelah berdiri di sini, meski tidak pernah menyangkanya, kini saya bisa mengerti kenapa dia mengatakan hal itu,” lanjut So Eun. Kang Ho tampak sedih. “Tapi andai bisa bertemu dengan orang itu lagi, saya ingin memberitahunya bahwa hukum akan selalu mendukung kebenaran. Hanya itu yang saya yakini saat i. Terima kasih.”


Hakim tampak terharu ucapan So Eun. Ia bilang akan mengumumkan putusannya Hari Kamis depan. Para hadirin berdiri dan berjalan meninggalkan Ruang Sidang.


So Eun melihat Kang Ho ada di antara para hadirin. Ia mengejarnya.


Sayangnya, So Eun tidak berhasil menemukan Kang Ho.


Kang Ho lalu pergi ke apartemen Soo Ho, tapi ia tidak berani menekan belnya. Ia lalu mengambil ponselnya dan menelepon Soo Ho.


Soo Ho yang sedang membaca, kemudian menjawab telepon dari Kang Ho. “Ada apa?” tanyanya tanpa basa-basi. Kang Ho meminta bantuannya. “Jangan.”


“Tuliskan petisi untukku,” kata Kang Ho. Soo Ho akan mengakhiri teleponnya. “Hei, Han Soo Ho.” Soo Ho bilang ia tidak pernah meminta bantuan kepada Kang Ho, jadi ia melarang Kang Ho meminta bantuannya. “Baiklah. Anggap saja aku telah membuat lebih dari 100 kesalahan. Aku meminta maaf untuk semua itu. Itu kesalahanku. Aku dengan tulus meminta maaf.”


Soo Ho bilang Kang Ho tidak perlu meminta maaf.  Kang Ho berkata bahwa jika keberadaannya adalah kesalahan, ia mengakuinya dan meminta maaf. “Sudah, ya. Aku sedang bekerja,” kata Soo Ho.


“Tunggu, kumohon, tunggu,” kata Kang Ho mulai menangis. “Hyung… Bantulah aku sekali ini saja. Kumohon.”


Soo Ho terkejut karena ini pertama kalinya Kang Ho memanggilnya kakak dengan tulus.


Kang Ho terus menangis, sedangkan Soo Ho tersenyum terharu. “Cepat katakan ada masalah apa,” kata Soo Ho.


Hari Kamis berikutnya tiba. Hakim tampak membaca sebuah petisi yang ditandatangani oleh Soo Ho.


Hakim bilang seharusnya ia memberikan putusan siang nanti, tapi ia memberitahu bahwa mereka memiliki saksi baru. “Pertama, saya ingin bertanya kepada korban tentang petisi yang kami terima,” kata hakim.


Jung Soo yang duduk sebagai korban mengiyakan. Hakim bilang Jung Soo pernah menjadi penasihat untuk dengar pendapat mengenai Soo Ho di Pengadilan Negeri Pusat Seoul. Jung Soo mengiyakan.


Hakim: “Seusai sidang, Anda bertemu dengan terdakwa yang sedang bersama Han Soo Ho di luar aula pertemuan. Benar?”
Jung Soo: “Benar.”
Hakim: “Apa Anda mengingat apa yang Anda katakan pada terdakwa hari itu?”


“Pemagang Song, kau makin cantik saja. Berat badanmu naik. Kau makin cantik,” kata Jung Soo saat itu.


Jung Soo bilang saat itu ia hanya menyapa So Eun. Hakim bertanya apakah Jung Soo mengatakan hal yang mengarah pada pelecehan seksual. “Tidak,” kata Jung Soo.


“Petisi ini ditulis oleh Hakim Han Soo Ho. Maksud Anda, Hakim Han Soo Ho mengada-ada?” kata hakim. Jung Soo bilang ia tidak mengingat pernyataan itu.


So Eun terkejut karena Jung Soo terus saja berbohong. “Anda tidak ingat atau ini tidak benar?” tanya hakim.


Jung Soo: “Saya tidak mengingatnya dengan jelas.”
Hakim: “Cobalah mengingat. Ini belum lama terjadi.”
Jung Soo: “Saya tidak ingat.”


“Baiklah. Saya rasa kita tidak bisa berbuat apapun kalau begitu. Saksi, silakan masuk,” kata hakim.


Kang Ho masuk ke Ruang Sidang dan semua orang tampak penasaran.


Jung Soo tampak syok, tapi kemudian ia duduk di kursi hadirin.


“Han Kang Ho?” tanya hakim memastikan.


Kang Ho: “Ya.”
Hakim: “Itukah Anda?”
Kang Ho: “Ya.”

Download SINOPSIS Your Honor Episode 32 PART 2

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel