SINOPSIS Your Honor Episode 27 PART 1
Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
Baca Juga
Sambil menunduk malu, So Eun menarik Kang Ho ke dalam rumahnya. Kang Ho terkejut, tapi kemudian ia masuk dan menutup pintunya.
Kang Ho bilang sepanjang hidupnya, ia tidak pernah punya tujuan. “Tapi kini, aku punya tujuan. Bepergian denganmu, So Eun. Lalu membuatkanmu sarapan. Aku ingin menata meja agar kau bisa makan setelah bangun tidur. Lalu membuatkanmu makan malam.,” ujarnya.
Kang Ho juga bilang ia akan menunggu So Eun pulang dan berjalan-jalan di sekitar rumah setelah makan malam. So Eun bilang tujuan hidup Kang Ho sangat mengagumkan. “Terlalu mengagumkan, jadi tidak bisa kucapai sekarang,” kata Kang Ho dengan mata berkaca-kaca.
“Kenapa tidak? Aku bukan bawahan Anda lagi,” kata So Eun. Kang Ho bilang saat ia yakin dengan dirinya sendiri, ia pasti akan mencapai tujuan itu.
Kang Ho: “Itu akan butuh waktu, tapi bisakah kau menungguku?”
So Eun: “Anda menyatakan perasaan padaku atau mengakhiri hubungan denganku?”
Kang Ho: “Aku sudah begitu menyukaimu sampai membenci diriku sendiri.”
So Eun tidak mengerti maksud perkataan Kang Ho. “Akan kuberitahu semuanya besok. Semuanya,” kata Kang Ho sambil menyentuh bahu So Eun. Ia lalu pergi meninggalkan So Eun.
So Eun sangat sedih. Ia menunduk sambil menutup matanya untuk menahan kesedihannya.
Kang Ho berjalan sambil menahan tangisnya.
So Eun duduk bersandar di ranjangnya sambil melanjutkan minumnya.
Keesokan harinya, Kang Ho memakai jas Soo Ho dan mengeluarkan sebuah tas dari lemari. Ia lalu mengambl ponselnya dan mengirimkan pesan pada Soo Ho. ‘Ibu ingin kau mengunjunginya akhir pekan ini. Semoga hidupmu menyenangkan. Aku menaruh uang untuk biaya inapku selama sebulan.’
Kang Ho membuka tas tadi yang berisi banyak uang. Ia mengambil selembar uang 50 dolar dan meletakkannya di meja sebagai ganti biaya inapnya.
Ada foto Joo Eun di meja tersebut.
So Eun bekerja seperti biasa. Ia membuat laporan tentang Lee Soon Chul yang melukai korban secara fisik. Ia menuliskan bahwa terdakwa juga menyebabkan kerusakan properti.
Ia berhenti mengetik saat mendengar Bok Soo berkata bahwa Kang Ho hanya akan bekerja sampai akhir pekan. Bok Soo bilang itu akan seperti cuti terakhir kemiliteran.
Dong Shik: “Ya.”
Eun Jung: “Tidak.”
Bok Soo: “Carilah ‘cuti terakhir kemiliteran’ di internet. Meski hakim mengundurkan diri, tidak ada yang berubah untuk kita. Jangan menangis atau membesar-besarkan tanpa alasan. Tetap tenang, ya? Apa kau menangis?”
“Tidak, tapi kenapa Hakim Han belum datang?” tanya Eun Jung. Bok Soo bilang Kang Ho pergi ke Kejaksaan untuk diseldiki. Dong Shik menanyakan alasannya. “Dia membuat laporan di persidangan. Mereka harus menyelidiki karena dia melaporkannya.”
So Eun mengingat sesuatu, lalu mulai mengetik lagi di komputernya.
Sementara itu di Kantor Kejaksaan, Kang Ho menegur Jung Soo yang belum juga mulai menyeldiki atas kasus yang ia laporkan di tengah-tengah persidangan Hae Na. “Anda melaporkan secara pribadi, Yang Mulia. Itu juga ada di berita. Harus kulakukan agar tidak memalukan diri sendiri,” kata Jung Soo. Kang Ho mengernyit heran.
“Lee Ho Sung, Choi Min Gook, Kan In Gyu. Anda tidak tahu kami sudah memohon agar mereka ditahan?” lanjut Jung Soo. Kang Ho bilang Jung Soo sangat tekun. “Sekian interogasi orang yang mendakwa.”
Kang Ho: “Lakukan yang benar. Aku akan mengawasi.”
Jung Soo: “Aku punya opini pribadi.”
Kang Ho: “Kita tidak cukup dekat untuk itu.”
“Dengarkan!” kata Jung Soo saat Kang Ho akan pergi. Kang Ho terkejut dengan suara keras itu. Ia melihat Jung Soo memberi kode agar ia duduk lagi. Ia pun duduk dengan bingung.
“Kau bukan hakim lagi. Jika kau terus bersikap tidak sopan kepada senior, kamu tidak akan bisa mendapatkan uang. Terutama, karena aku seorang jaksa,” kata Jung Soo. Kang Ho bilang Jung Soo itu menakutkan.
Jung Soo melarang Kang Ho membuka kantor hukum di daerahnya. Ia mengancam akan menginjak-injak semua kasus Kang Ho nantinya. “Aku akan membuatmu menghindari bayanganku, ke mana pun kau pergi. Kau tahu betapa mudah bagi kami untuk menghancurkan satu pengacara kecil. Bukan?” kata Jung Soo.
“Begitu, ya?” kata Kang Ho pura-pura ketakutan. Jung Soo bilang Kang Ho akan merasakan perubahan dari yang tadinya dipanggil ‘Yang Mulia’ menjadi seorang pengacara rendahan. “Aku harus pergi dan merobek surat pengunduran diriku. Pengunduran diriku belum diproses. Aku harus menjadi hukum untuk seumur hidup.”
Ekspresi Kang Ho berubah serius. “Haruskah kutunjukkan kepadamu apakah embun akan membeku di Pengadilan saat hakim memiliki dendam?” tanyanya. Jung Soo mempersilakannya. “Jangan berusaha terlalu keras mengancam sembarang orang. Wajahmu saja sudah mengancam. Itu lebih seram daripada pisau.”
Kang Ho mengajak Jung Soo berjabat tangan dan Jung Soo menyambutnya.
Kang Ho: “Kita tidak usah bertemu lagi.”
Jung Soo: “Kita harus sering bertemu.”
Kang Ho kesal dan menekan tangan Jung Soo dengan keras sampai Jung Soo kesakitan. “Berlatihlah tersenyum. Sepertinya kau manis kalau tersenyum. Sampai nanti,” kata Kang Ho lalu melepaskan tangan Jung Soo dan pergi.
“Dasar…” kata Jung Soo sambil memegangi tangannya yang kesakitan.