SINOPSIS Live Episode 14 PART 6
Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: tvN
All images credit and content copyright: tvN
Yang Chon pergi ke ruangan lain untuk menelepon Jang Mi. “Ini aku. Aku ingin tahu bagaimana perasaanmu,” kata Yang Chon.
“Sekarang juga? Sederhana saja. Perasaanku tidak karuan,” jawab Jang Mi lalu menutup teleponnya.
Sang Soo menyusul Yang Chon untuk menanyakan keadaan Jang Mi. Yang Chon tidak menjawab dan malah menelepon Jung Oh dan menyuruhnya datang ke ruang gym. Sang Soo terkejut.
Di ruang gym, Yang Chon bertanya apa Jung Oh tidak punya niat untuk meminta maaf. Jung Oh bilang ia yakin bahwa sarannya benar demi para siswa. Ia bilang mencegah kekerasan seksual adalah salah satu tugas utama mereka.
Yang Chon menduga Jung Oh berpikir bahwa para wali murid berpikiran sempit dan kolot, tapi menurutnya mereka sama seperti orang tua pada umumnya yang gelisah dan prihatin terhadap anak-anak mereka. Ia bilang akan lebih baik jika Jung Oh memposting semua pendapatnya di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Polisi setempat yang peduli dengan masalah tersebut. Jung Oh memperhatikannya.
“Hari ini, Kapten Ahn dikritik oleh media tanpa alasan dan tengah menjalani hukuman disipliner. Kapten Ahn yang kukenal mungkin marah dengan ketidakadilan zaman sekarang, tapi besok dia pasti akan langsung menangani kasus yang ia terima. Apa itu karena semuanya baik-baik saja? Apa itu karena dia tidak memiliki keyakinan? Tidak. Dia daripada memaksakan keyakinannya seperti kau, dia akan menerima masalahnya, mengerahkan upaya terbaiknya untuk memperbaiki masalahnya. Seperti biasa, dia akan menganggap tiu sebagai hal yang paling penting,” kata Yang Chon.
Jung Oh mulai melunak. Yang Chon bertanya apakah Jung Oh akan melakukan banding ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau malah akan menghabiskan waktu untuk berdebat dengan para wali murid. “Aku akan minta maaf,” kata Jung Oh.
Yang Chon melangkah pergi, tapi Jung Oh menanyakan keadaan Jang Mi. Ia juga bertanya apakah Jang Mi akan mendapat hukuman indisipliner berat. “Aku juga tidak tahu. Tapi… aku suka betapa beraninya dirimu. Itulah untungnya menjadi Polisi muda,” kata Yang Chon.
Yang Chon meminta Jung Oh tidak berkecil hati dan mempertahankan prestasinya agar bisa membuat dunia menjadi lebih baik.
Jung Oh mengambil ponselnya. “Ini dengan Ruang Guru? Aku Petugas Han Jung Oh dari Divisi Patroli Hongil. Maaf, tapi bagaimana aku bisa menghubungi Kepala Sekolah?”
Di ruang rapat, Kyung Mo bilang ia sudah tahu kalau Han Sol mengajukan mutasi ke Bomun sebagai Kopral Polisi. Han Sol terkejut karena Kyung Mo tahu tentang itu. “Kapten Oh dari Divisi Patroli Myeongu meneleponku. Kanker yang dialami seniornya kambuh, jadi dia butuh pekerjaan yang santai. Beberapa orang meributkan bahwa kau mencuri posisinya,” kata Kyung Mo.
Kyung Mo bilang Kapten Oh marah. Ia melarang Han Sol berbuat curang seperti itu. Ia tahu bahwa divisi mereka sangat sibuk setiap hari dan ia juga tahu kalau Han Sol pasti ingin pekerjaan yang mudah di akhir karirnya, tapi ia kecewa karena Han Sol mengajukan kepindahan tanpa memberitahunya dan semua orang di divisi mereka.
Han Sol: “Aku… Kau tidak tahu kenapa aku harus seperti ini!”
Kyung Mo: “Tentu saja tidak tahu. Memangnya aku paranormal?! Mana bisa aku tahu kalau kau tidak cerita?! Aku sudah berusaha agar ujian kenaikan jabatanku tidak mempengaruhi pekerjaanku di sini, sedangkan kau… apa-apaan ini? Kau mengajukan diri agar dipindahkan seolah kami tidak penting sama sekali!”
Han Sol melemparkan berkas yang ada di meja. “Sudah cukup. Baik. Kau benar. Aku… Beberapa hari yang lalu…” Ucapan Han Sol terhenti karena Min Seok datang.
“Bagaimana ini? Pria yang kubawa beberapa hari yang lalu melukai dirinya sendiri, tapi dia menyalahkanku. Dia mengajukan keluhan yang mengklaim kebrutalan Polisi,” kata Min Seok. Han Sol merasa kepalanya sangat sakit. “Bagaimana ini? Bagaimana jika lencanaku dicabut?” Min Seok mulai menangis.
Sam Bo datang dan berkata, “Kadiv, bagaimana ini? Tadi ada laporan bahwa satpam yang menyulut api, jadi divisi kita yang ditugaskan. Aku mencari tahu tentang laporan itu dan ternyata satpam itu adalah Soo Man Sunbaenim.” Han Sol terkejut dan bergegas pergi.
Min Seok hanya bisa terduduk lemas.
Jung Oh sudah sampai di lokasi dan mulai bekerja mengamankan area. Nam Il juga meminta warga untuk pergi ke lokasi yang lebih aman. Petugas pemadam kebakaran juga sudah datang dan menyiapkan peralatan mereka.
Won Woo mengatur jalur ambulans yang datang kemudian.
Myung Ho dan beberapa Polisi lain mengambil pemadam kebakaran dari dalam area apartemen untuk membantu berjaga-jaga.
Sementara itu, Soo Man masuk ke dalam mobil impor dan mengunci dirinya.
Dalam perjalanan menuju TKP, Han Sol berusaha menelepon Soo Man, tetapi tidak ada jawaban. “Angkatlah!” teriak Han Sol kesal.
Jang Mi sudah berhadapan dengan para petinggi Kepolisian, Ia sama sekali tidak terlihat gentar. Ia bahkan bertanya kenapa mereka tidak mengatakan apa-apa. Ia bilang seharusnya ada yang menjelaskan ada masalah apa.
“Maaf, Kapten Ahn. Demi seluruh satuan Kepolisian, Kepala Polisi juga tidak ada pilihan lain,” kata seorang Polisi (Polisi 1).
Polisi di sebelah kiri Jang Mi (Polisi 2) mengatakan bahwa mereka sudah mengikuti pedoman. Polisi 1 berkata bahwa jika tidak terjadi tiga atau lebih kasus terkait, maka tidak bisa dikategorikan sebagai kasus berantai.
Polisi 2 juga bilang bahwa membentuk satgas khusus dapat mengekspos identitas korban dan menimbulkan tekanan media pada penyelidikan.
“Mereka tidak peduli kita menangkap pelakunya. Ibu dari almarhum telah melaporkanku, Kepala Polisi dan kau karena melalaikan tugas. Kita tidak boleh dituntut. Namun, kita perlu cari cara keluar. Kita semua tahu kau tidak boleh disalahkan,” kata Polisi 2.
Polisi 3 mengatakan bahwa Kejaksaaan sangat tidak setuju tentang hal itu, jadi apapun yang mereka katakan akan didengar sebagai alasan saja. “Kapten Ahn, aku tahu ini tidak adil, tapi jangan diperbesar lagi. Pikirkanlah satuan Kepolisian…” kata Polisi 2.
Jang Mi: “Aku juga anggota dari Satuan Kepolisian yang kau maksud.”
Polisi 2: “Benar. Kita semua anggotanya. Jadi sebagai anggota Kepolisian…”
Jang Mi: “Bukan itu maksudku!”
“Anda, aku dan semua orang di sini adalah anggota satuan Kepolisian. Lantas kenapa cuma aku yang harus diterima hukuman disipliner? Katakan. Kenapa Anda tidak bisa menerima hukuman itu? Berikan aku alasan yang bagus. Kenapa?” protes Jang Mi. Mereka terdiam.
“Apa karena pangkat Anda sekalian terlalu tinggi sampai tidak bisa menerimanya? Apa itu sebabnya aku yang dikorbankan?!”