SINOPSIS Your Honor Episode 26 PART 3
Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com
Baca Juga
So Eun pergi ke meja Kang Ho dan memperhatikan semua berkas yang tertumpuk di sana. Ia bingung dan memilih untuk menghubungi Kang Ho lagi.
Kang Ho mulai terjaga karena mendengar ponselnya bergetar, tapi belum sempat menjawab, ia sudah tidur lagi saking lelahnya.
‘Anda sakit? Anda tidak mengalami kecelakaan, bukan? Tolong telepon aku,’ So Eun mengirimkan pesan.
Semua berkas yang diminta sudah terkumpul. Pria itu bilang mereka beruntung karena bisa bersantai sebentar. Ia lalu pamit pergi.
Eun Jung menyebut Kang Ho kejam karena mengundurkan diri tanpa memberi tahu mereka. Bok Soo bilang mereka tahu kalau Kang Ho harus mengundurkan diri. Ia yakin Kang Ho punya alasannya sendiri.
“Hanya karena mengundurkan diri, dia tidak datang ke kantor?” tanya Dong Shik kecewa. Bok Soo bilang ia tidak tahu dan meminta Dong SHik tidak bertanya padanya, lalu membuka pintu. “Kau mau ke mana?”
“Entahlah. Ke mana saja,” kata Bok Soo yang sepertinya sedih dan kecewa karena Kang Ho tidak mengatakan apa-apa padanya. Ia bahkan memukul lengan Dong Shik. So Eun berjalan tanpa semangat ke mejanya.
So Eun melamun sedih. Ia lalu menatap meja kerja Kang Ho. Ia sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Kang Ho baru bangun saat mendapat telepon dari seseorang yang ia tulis ‘Hakim’. “Halo? Ibu?” sapanya dengan lemah.
Ibu yang sedang belanja meminta Kang Ho untuk datang akhir pekan nanti bersama Soo Ho. Kang Ho bilang ia sedang sibuk. “Bicaralah dengan saudaramu dan kunjungi ibu bersama. Ibu tidak tahan melihat kalian bertengkar lagi,” kata ibu.
Kang Ho mengingatkan bahwa ibu melarangnya bertemu dengannya lagi. Ibu bilang ia ingin bicara dengan Kang Ho. Ibu bahkan mengancam akan pergi ke Seoul, jika Kang Ho tidak datang akhir pekan nanti.
Ibu menutup teleponnya, lalu bicara pada penjual daging. “Permisi. Anak-anakku akan datang. Aku tahu kau menyembunyikan daging bagus di kulkasmu. Beri aku yang itu,” pinta ibu. Penjual itu tersenyum dan mengambilkan dagingnya.
Kang Ho melihat darah yang berasal dari belakang kepalanya. Ia kesal karena kepalanya bisa dipukul dari belakang seperti itu. Ia melihat ada banyak panggilan tak terjawab dan juga pesan dari So Eun. Ia lalu meneleponnya.
“So Eun, ini aku. Tidak, aku baik-baik saja. Di mana kau? Sudah berangkat kerja?” tanya Kang Ho.
Malam harinya di rumah, So Eun meminum minuman favoritnya. Ia mendengar suara bel pintu. “So Eun, ini aku,” panggil Kang Ho dari luar rumah. Ia bergegas membuka pintunya.
So Eun agak terkejut melihat penampilan Kang Ho yang tidak seperti biasanya. So Eun mundur untuk mempersilakan Kang Ho masuk, tapi Kang Ho ragu dan tidak bisa melangkahkan kakinya masuk.
Kang Ho meminta maaf karena sudah membuat So Eun khawatir. “Tidak,” kata So Eun. Kang Ho bilang ia terjatuh saat pulang kemarin dan belakang kepalanya terluka, sehingga ia tidur seharian. Ia meminta maaf lagi karena tidak sempat menelepon So Eun.
So Eun bilang seharusnya Kang Ho menelepon saat terluka. Ia lalu menunduk murung. Kang Ho bertanya apakah ada yang terjadi. So Eun memberitahu kalau orang-orang dari Kantor Administrasi datang dan mengambil semua berkas kasus.
Kang Ho terkejut dan bertanya kenapa mereka mengambil berkas kasusnya. “Karena Anda menyerahkan surat pengunduran diri,” kata So Eun. Kang Ho baru menyadarinya. Ia bilang ia hendak memberitahu So Eun. “Kapan? Sebelum atau setelah Anda menyerahkan surat pengunduran diri?”
Kang Ho meminta maaf karena ia tidak bisa lebih awal tentang pengunduran dirinya. So Eun mengingatkan bahwa Kang Ho sudah berjanji akan tetap di sana sampai pelatihannya selesai. “Maafkan aku,” kata Kang Ho lagi.
So Eun bilang pelatihannya kurang dari 10 hari lagi, tapi Kang Ho malah mengundurkan diri. Kang Ho lalu berusaha tersenyum dan pamit pergi. Ia bilang ia datang karena So Eun mungkin cemas. Saat Kang Ho akan pergi, So Eun bilang ia merasa cemas seharian ini tapi tidak tahu alasannya.
“Aku cemas sampai tidak bisa melakukan apa-apa dan itu membuatku mencemaskan diriku sendiri,” kata So Eun. Kang Ho memintanya tidak berpikir seperti itu. Ia berjanji akan membawakannya karangan bunga terbesar di hari terakhir pelatihannya. “Anda bukan hakim pelatihku lagi.”
Kang Ho mengangguk mengerti. So Eun bilang Kang Ho tidak bisa memberikannya tugas lagi, jadi tidak ada yang harus ia laporkan pada Kang Ho. Kang Ho me,"ngangguk lagi. So Eun bilang ia bukan lagi bawahan Kang Ho dan Kang Ho bukan lagi atasannya. “Aku tidak pernah menganggapmu sebagai bawahanku,” kata Kang Ho.
“Bagaimanapun juga, Anda bukan lagi hakimku dan aku bukan hakim pemagang,” kata So Eun. Kang Ho mengangguk lagi dan mereka berdua menunduk sedih.
“Aku permisi. Sampai jumpa besok,” kata Kang Ho. Ia berbalik pergi, tapi So Eun menarik lengan bajunya.
“Menginaplah di sini,” pinta So Eun yang membuat Kang Ho terkejut.